Di Indonesia sampai saat ini ditemukan sebanyak 8 suku yaitu Calamus, Daemonorops, Khorthalsia, Plectocomia, Ceratolobus, Plectocomiopsis, Myrialepis, dan Calospatha. Dari 8 suku tersebut total jenisnya di Indonesia mencapai tidak kurang dari 306 jenis penyebarannya di pulau Kalimantan sebanyak 137 jenis, Sumatera sejumlah 91 jenis, Sulawesi menyebar sebanyak 36 jenis, Jawa sejumlah 19 jenis, Irian 48 jenis, Maluku 11 jenis, Timor 1 jenis dan Sumbawa 1 jenis.
Sampai saat ini jumlah yang benar-benar diketahui memiliki sifat dan memenuhi syarat serta kualitas yang dipersyaratkan untuk berbagai penggunaan berjumlah 50 jenis dari jumlah tersebut yang benar-benar memiliki nilai komersial tinggi dan banyak dipungut dan kemudian diiolah menjadi bahan baku meubel dan kerajinan baru berkisar 26 jenis saja.
Bagi masyarakat yang tinggal disekitar hutan, rotan selalu identik dengan sejenis tumbuhan yang tumbuh dan menjalar diantara batang pohon untuk tumbuh memanjang menjangkau langit dengan batang secara keseluruhan dibaluti dengan pelepah yang memiliki duri-duri tajam.
Dalam hal memenuhi kebutuhan untuk menyediakan permintaan dunia akan keperluan produk rotan, negara kita pun tak diragukan karena sudah sejak abab ke–18 selalu menjadi pelopor dalam menyediakannya, di mana hampir 80 % keperluan akan rotan dunia di pasok oleh Indonesia, sekaligus pula mendapat pengakuan sebagai penghasil rotan terbaik yang mendominasi penggunaan rotan dunia.
Mengingat sampai saat ini produk bahan mentah rotan alam kita dipasaran International tidak memiliki pesaing yang berarti di satu fihak dan di lain fihak permintaan dunia akan rotan setiap tahunnya masih memiliki peluang untuk dapat dikembangkan pasarnya, maka adanya langkah untuk merintis pengembangan usaha pengolahannya nampaknya tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.
Peradaban manusia khususnya masyarakat
Sampai saat ini tidak pernah diketahui secara pasti sejak kapan awal dimulainya pertama kali kebiasaan atau budaya masyarakat
Pada awal sejarah penggunaanya rotan dimanfaatkan bukan saja karena jenis tanaman rotan merupakan jenis tanaman yang memiliki keunikan dan ciri khas yang berfungsi sebagai tali pengikat yang ulet dan kokoh yang ternyata tidak dimiliki oleh jenis tumbuhan lainnya.
Pada masa lalu terbatasnya penggunaan rotan oleh penduduk lokal disebabkan karena tingkat pengetahuan, keperluan dan kreaatifitas masyarakat pada saat itu belum berkembang seperti saat ini, di tambah dengan belum meningkatnya kebutuhan akan keperluan berbagai bahan olahan dari rotan itu sendiri. Hal itu menyebabkan kegiatan untuk memproduksinya secara lebih besar dan ekonomis belum banyak dilakukan, lebih-lebih untuk mata dagangan.
Lebih dari itu pula, rotan yang kalau pada awal sejarah penggunaannya di pakai hanya terbatas bagi keperluan bahan tali pengikat dan bahan pembuatan alat penangkap ikan, maka akibat perubahan sikap, minat, perilaku serta perkembangan ekonomi, kini rotan telah berkembang begitu beragam kegunaan dan manfaatnya. Kegunaan dan manfaat rotan secara lansung antara lain bukan saja yang dihasilkan dari batangnya, tetapi juga bentuk tumbuhan lainya seperti buah, akar dan daunnya.
Sejak beberapa tahun lalu telah muncul banyak produk meubel berbahan
Pemilihan dan Pemanfaatan material rotan sebagai bahan bahan baku pembuatan mebel, seperti kursi, meja tamu, serta rak buku serta beragam aneka kerajinan, secara fisik memiliki beberapa keunggulan daripada kayu dan produk lainnya, yaitu ringan, kuat, elastis, serta mudah dibentuk. Selain itu rotan lebih cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen sehingga dianggap lebih mendatangkan keuntungan. dengan mempertahankan keasliannya, maka perabot atau furnitur dari rotan akan kelihatan klasik dan alami.
Trend kembali ke bahan dasar yang dihasilkan dari alam yang ramah lingkungan dipastikan akan mendorong penggunaan bahan
Sampah amat g bisa dikopi dasar pelit~
BalasHapuskan elo yang gak bisa ngkopi ... gaptek loo. kan bisa pake cara 'lain'
BalasHapuswah mantap info tentang rotannya om
BalasHapus